Tampilkan postingan dengan label Perceraian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perceraian. Tampilkan semua postingan

Dampak bagi anak saat Mengatahui Perceraian Orangtuanya | trusbertumbuh

trusbertumbuh


Perceraian tidak hanya sulit bagi orang tua namun juga bagi anak. Segala hal yang tadinya dilakukan bersama-sama dengan pasangan dan anak kini harus berubah. Belum lagi memikirkan hak asuh anak yang harus diurus setelah resmi bercerai. Tak dipungkiri, perceraian orang tua seringkali meninggalkan taruma bagi anak. Dalam sudut pandang anak, mereka merasa kehilangan keluarga.

Lantas apa saja dampak perceraian pada anak? Melansir dari Verywell Family, berikut penjelasannya.


1. Stres Akibat Perpisahan Orang Tua

Setelah orang tua menentukan hak asuh anak, biasanya anak akan kehilangan kontak intens dengan salah satu orang tua. Bagi beberapa anak perpisahan orang tua bukanlah bagian tersulit. Namun, stressor yang menyertainya lah yang membuat perceraian menjadi hal yang sulit dihadapi anak. Pindah sekolah, pindah ke rumah baru, dan tinggal dengan orang tua tunggal menjadi penyebab anak stres pasca perpisahan orang tua yang menyebabkan sulit beradaptasi. Penelitian melaporkan anak dengan orang tua bercerai berisiko mengalami depresi klinis yang paling berpotensi dirasakan anak usia 11 tahun ke atas.


2. Prestasi Akademik Menurun

Penelitian pada tahun 2019 menunjukkan bahwa anak dari keluarga yang bercerai cenderung bermasalah dengan prestasi akademik di sekolah. Efek ini dapat terlihat sejak usia 6 tahun dan semakin terasa saat anak menginjak usia 13-18 tahun. Ada beberapa alasan yang melandasi seperti merasa diabaikan, tertekan, atau terganggu dengan konflik diantara orang tua.


3. Kemunduran Perkembangan Balita

Balita dan anak-anak pra sekolah dari rentang usia 18 bulan hingga 6 tahun dapat mengalami kemunduran perkembangan akibat perceraian orang tua. Kemunduran perkembangan meliputi anak jadi suka mengompol, menghisap jari, mudah marah, dan manja seperti bayi. Hal ini disebabkan karena peningkatan stres pada anak.


4. Menarik Diri dari Kehidupan Sosial

Perasaan cemas, takut, hingga stres akan dialami anak yang mengalami perceraian orang tua. Hal ini akan menyebabkan anak sulit untuk masuk dalam kehidupan sosial dan cenderung suka menyendiri.


5. Berpotensi Mengalami Masalah yang Sama Pada Hubungan di Masa Depan

Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang tua bercerai, kemungkinan besar anak-anak mereka dapat berakhir di posisi yang sama. Perpisahan orang tua dapat mengubah sikap anak terhadap hubungan secara umum. Anak mungkin akan kehilangan ketertarikan pada hubungan jangka panjang dan tidak menganggap serius komitmen.


Tidak semua anak mengalami dampak negatif dari perceraian. Hal-hal di atas dapat ditangani bila orang tua mampu memberi pemahaman yang tepat pada anak sesuai usianya.