Viralnya permainan latto-latto ini, sampai samlai presiden pun ikut memainkan juga. Bunyi permain ini tek tek atau nok-nok. Nah lato-lato merupakan mainan tradisional yang kerap dimainkan anak-anak generasi 90-an. Setelah lama ditinggalkan, lato-lato kembali viral di akhir tahun 2022 ini.
Banyak anak dan orang dewasa kembali memainkan lato-lato hingga menjadi tren di sosial media. Bahkan, Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, juga tidak mau ketinggalan tren ini lho, Moms. Melalui laman Instagram pribadinya, Kang Emil mengunggah momen saat mengajari Jokowi bermain lato-lato.
“Main nok-nok bareng presiden dan gubernur,” kata Kang Emil dalam keterangannya.
Meski termasuk permainan lawas, menggunakan lato-lato terbilang tidak mudah. Sebab, tidak semua orang berhasil memantulkan dan membuat dua bandulan saling bertemu.
Lantas, apa manfaatnya jika si kecil suka bermain lato-lato?
Kata Psikolog soal Manfaat Bermain Lato-lato untuk Anak
Jika dilihat dari cara bermainnya di mana anak-anak perlu menggenggam ring di tengah dan menggerakkannya sedemikian rupa agar kedua bola saling bertemu, lato-lato sebenarnya bisa memberikan banyak manfaat positif untuk anak Anda, Moms.
“Lato-lato itu bisa menstimulasi kekuatan genggaman anak, keseimbangan, dan perkembangan koordinasi mata dan tangannya. Selain itu, permainan ini juga membutuhkan anak untuk aware dengan letak posisi anggota tubuhnya di dalam ruang dan menyesuaikan dengan gerakan bola tersebut,” ungkap psikolog anak, Kanti Pernama, saat dihubungi kumparanMOM Kamis (29/12).
Psikolog yang berpraktik di Rumah Dandelion itu juga menjelaskan, permainan tradisional seperti lato-lato dapat menstimulasi perkembangan kognitif si kecil seperti daya atensi (perhatian) dan fokus. Sebab, si kecil harus memperhatikan dengan jeli (sustained attention) gerakan bola dan memastikan keduanya saling bertepuk.
Permainan tradisional seperti lato-lato juga biasanya harus dilakukan secara fisik karena membutuhkan gerakan manipulasi, seperti diputar, dan dibalik. Anak-anak yang memainkannya juga perlu saling berinteraksi, sehingga kemampuan sosioemosional mereka juga lebih terstimulasi.
Kendati demikian, Kanti tetap mengimbau bahwa permainan lato-lato sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Akan lebih baik bila orang tua memberikan pengawasan penuh saat anak melakukannya.
“Permainan lato-lato perlu dalam pengawasan orang tua dan perlu dipertimbangkan bahannya. Karena sering terjadi cedera atau insiden lato-lato yang pecah saat bertepuk kencang,” pungkas Kanti.
Ya Moms, bermain lato-lato mungkin tampak menyenangkan bagi si kecil. Tapi, jangan sampai ia memainkannya tanpa pengawasan, apalagi jika keterampilan motoriknya belum optimal, ya!