Tampilkan postingan dengan label pengasuhan hebat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengasuhan hebat. Tampilkan semua postingan

Beberapa tips mengasuh anak agar ia tumbuh jadi pribadi yang tangguh | trusbertumbuh

trusbertumbuh

 

ilustrasi pengasuhan mom dan anak

Orang tua mana yang tak ingin melihat anak bisa tumbuh mandiri dan jadi pribadi yang tangguh. Sebab, seiring berjalannya waktu, anak akan mulai menghadapi berbagai masalah hidup dan ia perlu menguasai teknik untuk bisa mengatasinya sendiri.

Oleh sebab itu, orang tua perlu mendidik anak agar ia siap menghadapi masa depan dengan berbagai tantangannya. Mengutip Parents, berikut beberapa tips yang bisa dicoba dalam membesarkan anak agar jadi pribadi yang tangguh.


Kembangkan Kreativitas dan Optimisme

Anak perlu dilatih untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Untuk itu, penting sekali mengembangkan kreativitas anak agar ia bisa jadi pribadi yang tangguh ketika menghadapi masalah. Selain kreativitas, mengajarkan optimisme juga penting agar anak lebih percaya diri dalam mengatasi masalah tersebut.


Dukung Anak

Melatih anak untuk jadi pribadi yang tangguh bukan berarti Anda membiarkan anak bingung menyelesaikan masalah sendirian, Moms. Saat ia merasa kewalahan, usahakan agar Anda tetap memberi dukungan dan selalu ada untuknya.

“Berikan anak Anda kehidupan yang terhubung dengan keluarga, teman, lingkungan, sekolah, tim, klub, hewan peliharaan, alam, dan dunia ide. Koneksi adalah alat terhebat yang kita miliki untuk menghadapi kesulitan,” kata psikiater Edward Hallowell, M.D.


Mendorong Pola Pikir Berkembang

Pola pikir berkembang atau growth mindset merupakan hal yang perlu dikuasai anak di zaman yang dinamis ini. Dengan mengajarkan pola pikir ini pada anak, ia akan paham bahwa semua hal butuh proses dan ia harus terus berusaha untuk mencapai cita-citanya. 

Selain itu, growth mindset membuat anak lebih mampu beradaptasi pada perubahan dunia yang cepat.


Beri Bantuan, tapi Secukupnya

Saat anak sedang berusaha melakukan sesuatu dan terlihat kesulitan, jangan buru-buru untuk mengambil alih pekerjaannya, Moms. Misalnya, anak sedang belajar mengikat tali sepatu, tapi ia terlihat bingung. Alih-alih langsung mengikat sepatunya, tanyakan terlebih dahulu apakah ia butuh bantuan atau tidak.

Cara ini perlu dilakukan untuk membiasakan anak agar berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri sebelum minta bantuan atau bergantung pada orang lain.


Ajarkan Penilaian yang Realistis

Realita tidak selalu seindah ekspektasi. Konsep tersebut perlu diajarkan pada anak sedini mungkin supaya ia bisa lebih realistis dalam memandang kehidupan. Misalnya, anak akan mengunjungi taman yang terlihat indah di foto. Ketika langsung ke sana, ia melihat banyak pengunjung yang membuat taman tersebut tidak sama seperti di foto.

Nah Moms, dengan mengajarkan konsep ketidaksempurnaan, anak akan lebih mampu menerima kenyataan dan berpikir realistis.