Tampilkan postingan dengan label tips orangtua. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips orangtua. Tampilkan semua postingan

Beberapa tips berikut beri kemudahan saat mengasuh anak yang berkarakter perfeksionis | trusbertumbuh

trusbertumbuh

 

ilustrasi pengasuhan mom dan anak

Secara bahasa mimin kutip dati kamus KBBI online bahwa arti perfeksionis adalah karakter/orang yang ingin segala-galanya sempurna juga orang yang percaya bahwa kesempurnaan moral dicapai kalau dapat hidup tanpa dosa.

Mengutip Parents, anak yang berjuang untuk kesempurnaan, mudah diterima di lingkungan sosialnya dan terlihat mengagumkan. Namun, sifat perfeksionis juga memiliki sisi negatif yang akan berdampak buruk pada kesehatan mental anak.

Memiliki anak perfeksionis mungkin jadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Di satu sisi, ia cenderung akan menyelesaikan tugas atau aktivitas apa pun semaksimal mungkin dan sebaik yang ia bisa. Namun di sisi lain, saat segala sesuatu tak berjalan sesuai rencana, anak akan merasa sangat kecewa dan menganggap dirinya gagal.

Menurut asisten profesor psikiatri Universitas Washington Kirsten Gilbert, Ph.D., perfeksionisme yang ekstrem merupakan faktor risiko kecemasan, depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan gangguan makan.

“Demikian pula, ketika seorang anak tidak pernah tampil sesuai harapan mereka, tidak mengherankan bahwa mereka mungkin menganggap dirinya gagal, dan itu berpotensi berkontribusi pada gejala depresi atau kecemasan,” jelas dr. Gilbert.

Nah Moms, berikut ini tips pengasuhan bagi anak perfeksionis yang bisa Anda coba sebagaimana dikutip dari Verywell Mind.


Ceritakan tentang Kegagalan Anda

Orang tua tidak harus jadi sempurna di depan anaknya. Tak ada salahnya untuk menceritakan perjuangan dan kegagalan yang pernah Anda alami. Dengan begitu, anak lebih paham bahwa memang tak ada yang sempurna di dunia ini. Hal yang bisa ia lakukan adalah melakukan yang terbaik.


Ajarkan Anak Menghadapi Kegagalan

Kegagalan kerap terasa tidak nyaman. Oleh karena itu, ajari anak cara menghadapi kekecewaan, penolakan, dan kesalahan dengan cara yang sehat. Berbicara dengan teman, menulis di buku harian, atau menggambar bisa menjadi cara untuk mengatasi perasaan negatifnya.


Buat Tujuan yang Realistis

Bicaralah dengan anak tentang tujuan yang ingin ia capai. Jika tujuan ini membutuhkan kesempurnaan, jelaskan tentang bahaya menetapkan tujuan tinggi yang tidak realistis dan bantu mereka menetapkan tujuan yang lebih realistis. Berikan pemahaman pada anak bahwa tidak semua hal bisa ia kendalikan sendiri.


Puji Usahanya, Bukan Hasilnya

Memuji anak atas usahanya dapat membantu si kecil paham bahwa semua yang ia lewati adalah sebuah proses. Kesalahannya mungkin tak dapat dihindari, tapi hal itu juga bisa digunakan sebagai pembelajaran untuk jadi lebih baik.


Jangan Berharap Lebih pada Anak

Setelah menetapkan tujuan yang realistis, biarkan anak melakukannya sesuai dengan cara dan kemampuannya sendiri. Jangan berharap lebih bahwa anak pasti akan berhasil. Kesalahan merupakan hal wajar dalam proses belajar anak.

Tips Berikut, Parents mesti tau yah | trusbertumbuh

trusbertumbuh


Mendidik anak bukanlah sebuah perkara yang mudah. Setiap anak memiliki watak, karakter, dan sifat yang berbeda-beda. Orang tua pun memiliki sifat bawaan berbeda-beda yang membuat gaya pengasuhan tiap orang tua berbeda. Ada orang tua yang dapat mendidik anak dengan mudah, ada yang menganggap mendidik anak sebagai sebuah seni, namun ada juga yang merasa mendidik anak seperti roller coaster yang menegangkan.

Ditambah dengan mudahnya akses teknologi masa kini, membuat tantangan dalam mendidik anak semakin besar. Anak dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari luar melalui kemudahan teknologi. Ada yang sifatnya positif, namun ada juga yang negatif. Orang tua perlu cermat dalam menerapkan gaya parenting agar anak lebih mudah didik.

Namun tak perlu khawatir Bu, dengan menerapkan 11 tips parenting di bawah ini, Ibu dapat lebih mudah mendidik anak. Ibu dapat menerapkan pola pengasuhan anak ini untuk si kakak tanpa perlu mengabaikan si adik yang masih menyusu. Apa saja tipsnya?


Beri Perhatian yang Positif

Anak membutuhkan perhatian yang positif dari orang tua agar ia tidak mencari perhatian di tempat lain yang berujung negatif. Orang tua perlu berkomunikasi secara efektif dengan anak agar si kecil merasa diperhatikan. Apresiasi setiap sikapnya yang positif agar ia semakin termotivasi untuk berlaku baik. Sebaliknya, hindari fokus pada sikap negatifnya karena anak bisa mengira bahwa ia akan diperhatikan setiap kali melakukan perbuatan buruk.


Bangun Rasa Percaya Diri Pada Anak

Tips parenting yang pertama perlu diterapkan adalah dengan membangun rasa percaya diri pada anak. Anak yang percaya diri akan lebih mudah mengelola emosi dan menyelesaikan masalah yang sulit. Anak juga lebih mudah dikoreksi jika bersalah karena ia memiliki kebanggaan akan dirinya sendiri.

Salah satu cara untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak adalah dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari masing-masing anak. Terima setiap kelebihan dan kekurangannya sebagai sebuah poin positif yang membuatnya percaya diri.


Beri Pujian yang Tulus

Ketika anak melakukan hal yang baik, berikan pujian dengan tulus. Jangan ragu untuk mengapresiasi kemampuan yang dimiliki anak, hal ini dapat mengembangkan sikap positif pada anak. Jika perlu, berikan hadiah untuk si kecil. Katakan padanya bahwa hadiah diberikan karena orang tua sayang dan bangga pada anak. Namun hindari memberikan iming-iming ya, Bu.


Hindari Membandingkan Anak dengan Saudaranya

Untuk memudahkan parenting yang positif di rumah, hindari membandingkan anak dengan saudara kandungnya. Membandingkan anak berpotensi memunculkan perasaan iri pada anak terhadap saudaranya. Rasa iri ini juga dapat memicu persaingan seumur hidup yang berdampak pada masalah keluarga di kemudian hari.


Tunjukkan Contoh yang Baik

Orang tua merupakan sosok yang akan ditiru dan dicontoh oleh anak. Oleh karena itu, orang tua harus menunjukkan contoh perbuatan baik pada anak. Di dunia ini memang tidak ada orang tua yang sempurna, namun memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari adalah wajib hukumnya. Bila Anda ingin anak bertutur kata yang lembut dan baik serta bersikap sopan, maka Anda harus selalu bersikap yang sama sebagai panutan. Ingatlah jika orang tua merupakan contoh yang akan diikuti oleh anak hingga mereka dewasa.


Hindari Marah dan Mengejek Anak

Sekesal dan semarah orang tua pada anak, hindari untuk menunjukkan rasa marah yang berlebihan pada anak. Terlebih jika sampai menghinanya. Anak akan selalu merasa salah yang berujung pada perilaku negatif jika orang tua sampai melakukannya. Ditambah lagi, anak dapat meniru sikap orang tua karena ia adalah peniru ulung. Anak dapat dengan mudah marah dan mengejek orang lain jika kerap melihat orang tua melakukan hal yang sama.


Sebut Nama Anak Saat Memanggil

Tips parenting lain yang perlu Ibu coba adalah menghargai si kecil dengan menyebut namanya ketika memanggil. Ketika ia menoleh dan memperhatikan Ibu, ucapkan kalimat yang lembut pada anak. Hindari berteriak pada anak karena dapat membuat anak kesal dan akhirnya menolak untuk mendengarkan perkataan orang tua.


Ajarkan Anak Untuk Mendengarkan

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam parenting adalah mengajarkan anak untuk mau mendengarkan. Saat ini banyak orang yang hanya mau didengar saja tanpa mau mendengarkan orang lain. Tentunya Ibu tidak ingin si kecil memiliki perangai seperti itu bukan? Oleh karena itu, Ibu harus mengajarkan anak untuk mau mendengarkan sejak dini.

Caranya, biasakan untuk mendengarkan perkataan anak. Ketika anak tidak mau melakukan sesuatu atau menolak perintah orang tua, cobalah untuk tetap mendengar alasan anak. Anak yang terbiasa didengar akan memiliki sikap mau mendengarkan orang lain juga. Nantinya ia juga tidak akan canggung untuk mengemukakan pendapat atau perasaannya pada orang tua.


Terima Kehadiran Anak Sepenuhnya

Tips parenting lain yang penting untuk dipraktekkan oleh orang tua adalah usahakan untuk menerima sepenuhnya kehadiran anak. Meskipun waktu, pekerjaan, hingga hubungan dengan pasangan menjadi sedikit terganggu setelah kehadiran anak, namun tetap terimalah anak seutuhnya. Beri perhatian lebih pada si kecil setiap harinya. Masa kecil anak tidaklah lama, nantinya ia akan tumbuh dewasa dan mungkin memiliki kehidupan sendiri. Oleh karena itu, didiklah si kecil sebaik mungkin sebagai bekal masa depannya.


Beri Waktu Screen Time Secukupnya

Era teknologi saat ini tidak menampik keinginan dan kebutuhan anak di depan layar. Terlebih saat ini sekolah pun harus dilakukan melalui smartphone atau laptop. Meskipun demikian, tetap beri batasan anak untuk screen time. Usahakan untuk memberikan waktu screen time pada anak tidak lebih dari 2 jam setiap harinya. Pastikan juga orang tua selalu mengontrol apa yang ditonton oleh anak setiap harinya dan memfilternya. Konten yang negatif dapat merusak masa depan si kecil.


Terus Belajar Ilmu Parenting

Meskipun sudah menjadi orang tua, bukan berarti berhenti belajar. Justru dengan menjadi orang tua, Ibu dan Ayah perlu mempelajari ilmu parenting lebih banyak lagi untuk mengetahui cara mendidik anak dengan baik. Terus ikuti perkembangan ilmu parenting dengan membaca buku, membaca artikel, dan juga mengikuti seminar atau pelatihan parenting. Dengan ilmu yang cukup, orang tua dapat mempraktekkan ilmu yang ada untuk mengasuh dan mendidik anak. Jangan berhenti belajar ya, Bu!

Itulah beberapa tips parenting yang wajib diketahui oleh orang tua. Dengan usaha yang maksimal dan juga doa yang tak putus, orang tua bisa mendidik anak menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan tumbuh dengan optimal. Jika si kecil memiliki pribadi yang unggul, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua bukan?