Bagaimana cara memahami karakter anak

Bagaimana cara memahami karakter anak
Mengetahui karakter anak, tentu ini hal yang utama bagi orangtua agar saat kita memberikan arahan bisa berdampak lebih pada karakter anak itu sendiri. Nah, berikut bentuk memahami karakter anak yah.

Karakter anak terbentuk sejak usia berapa ?

Karakter anak terbentuk sejak usia berapa ?
Parents perlu pahami yah, kalau karakter anak itu terbentuk sejak usia 0 alias sejak dari lahir karakter tsb sudah terbentuk

Pahami arti parenting yuk, orangtua wajib tau

Pahami arti parenting yuk, orangtua wajib tau
Tentua hal ini hal yang mendasar bagi orangtua, akan arti dari istilah parenting didalamnya

Pengertian parenting menurut para ahli, apa ? simak selengkapnya

Pengertian parenting menurut para ahli, apa ? simak selengkapnya
Berikut, beberapa pendapat mengenai arti dari parenting dari para ahli

Postingan Terbaru

Kenali Tipe Kepribadian Introvert dari Ciri-cirinya berikut

trusbertumbuh

 

ilustrasi introvert

Kenali Tipe Kepribadian Introvert dari Ciri-cirinya berikut

Kenali Tipe Kepribadian Introvert dari Ciri-cirinya berikut Introvert merupakan salah satu tipe kepribadian selain ekstrovert. Orang dengan kepribadian ini cenderung fokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati yang berasal dari dalam diri sendiri.

Yuk, cari tahu lebih dalam tentang kepribadian yang satu ini!

 

Pengertian Introvert?

Introvert adalah sebuah tipe kepribadian yang sering disalahartikan sebagai pemalu. Padahal, introvert dan pemalu tidaklah sama.

Orang yang pemalu cenderung merasa khawatir dan tidak nyaman ketika berada dalam situasi sosial tertentu, khususnya bila harus berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya.

Para ahli menggolongkan sikap pemalu sebagai salah satu bagian dari gangguan mental. Gangguan ini termasuk ke dalam gangguan kecemasan sosial meski masih tergolong ringan.

Sementara itu, orang introvert lebih suka menyendiri untuk mengumpulkan energinya. Namun, mereka sebenarnya tidak ada masalah bila harus berada dalam situasi sosial.

Introvert adalah tipe kepribadian yang bertolak belakang dengan ekstrovert. Sebenarnya setiap orang memiliki unsur introvert dan ekstrovert pada diri masing-masing.

Akan tetapi, ada yang lebih didominasi oleh kepribadian introvert dan ada yang lebih didominasi dengan karakteristrik ekstrovert.

Mengetahui apakah diri Anda termasuk introvert maupun ekstrovert bisa dibilang cukup penting.

Selain lebih bisa mengenal diri sendiri, hal ini juga membantu Anda dalam memperoleh dan memusatkan energi dengan cara yang tepat dan efektif.

Kenali Tipe Kepribadian Introvert dari Ciri-cirinya berikut

Ciri-ciri orang introvert

Pada dasarnya introversion bukan gangguan mental yang kriterianya dijelaskan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

Meski begitu, cobalah untuk melihat ciri-ciri berikut ini untuk mengetahui apakah diri Anda merupakan seorang introvert atau bukan.

Lebih sadar akan dirinya sendiri

Orang introvert sering menyelami pikiran dan perasaannya. Hal ini membuat mereka bisa lebih banyak belajar mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan dirinya.

Mereka senang bila bisa mencoba berbagai hobi dan mengetahui mana yang lebih disukainya. Selain itu, mereka juga senang memikirkan hidup yang sedang dan akan dijalani.

Ada pula yang senang membaca buku-buku ataupun menonton film yang berkaitan dan terasa dekat untuk refleksi diri.

Pelajari selengkapnya mengenai introvert

Lebih senang menghabiskan waktu sendiri

Kebahagiaan orang introvert lebih sering diperoleh ketika menghabiskan waktu sendiri. Bahkan, tidak jarang orang lain mengira Anda sebagai orang yang antisosial dan tidak menyenangkan.

Melakukan yang disukai seorang diri merupakan momen yang paling menyenangkan. Hal ini juga dapat membantu “mengisi ulang” energi positif dalam diri Anda.

Akan tetapi, bukan berarti orang dengan kepribadian introvert akan menyendiri seharian penuh. Anda juga senang menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan orang terdekat, seperti teman dan keluarga.


Teman sedikit, tetapi berkualitas

Karakteristik introvert yang sering banyak orang salah artikan yakni tidak suka bergaul dan tidak punya teman dekat. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Meski jumlah teman Anda tidak sebanyak orang lain, misalnya satu atau dua orang saja, pertemanan yang dimiliki cenderung sangat berkualitas.

Pasalnya, orang dengan kepribadian ini akan menjaga dan merawat pertemanannya dengan baik.


Belajar dengan cara observasi

Apabila orang ekstrovert lebih suka belajar sambil praktik langsung, Anda yang memiliki kepribadian sebaliknya lebih suka melakukan observasi terlebih dahulu.

Oleh sebab itu, Anda cenderung mempelajari segala hal dulu sebelum mempraktikkannya secara langsung.

Bahkan, Anda mungkin perlu melihat orang lain melakukan sesuatu dulu sampai berulang kali sampai merasa yakin dapat meniru atau melakukannya sendiri. Kenali Tipe Kepribadian Introvert dari Ciri-cirinya berikut.


Baca Juga : Watak Orang Introvert



 

Beberapa tips mengasuh anak yang punya karakter keras kepala | trusbertumbuh

trusbertumbuh

ilustrasi pengasuhan mom dan anak

Kata keras kepala, merupakan sebuah ungkapan bagi seseorang yang berprilaku tidak mau menurut nasihat orang; tegar tengkuk; kepala batu (secara bahasa itu pengertianya).


Pertama memiliki buah hati, tentu menjadi tantangan serta anugerah tersendiri bagi parents nih, meski demikian ada banyak hal yang mesti dilakukan saat anak ternyata memiliki karakter yang berbeda, nah hal tsb jelas merupakan karunia saja. Terlebih denganya parents lebih bijak dalam hal mengasuh serta berikan tips agar perlahan karakter tersebut bisa segera diatasi.

Memang setiap anak memiliki karakter yang unik. Itulah sebabnya mereka cenderung membutuhkan pola pengasuhan yang berbeda sesuai dengan karakternya. Salah satu sifat anak yang kerap menjadi momok bagi sebagian orang tua adalah keras kepala.

Ya Moms, anak yang keras kepala sering kali sulit diatur dan suka bertindak semaunya. Namun bukan berarti sifat tersebut sepenuhnya buruk. Anak keras kepala sering kali lebih percaya diri dan berani menentukan pilihan.

Bahkan, jika dikelola dengan baik, sifat keras kepala dapat mendorong anak menjadi pemimpin ulung di masa depannya nanti. Untuk itu, Anda membutuhkan cara khusus untuk mengasuhnya agar ia bisa mengendalikan sifatnya itu.

Mengutip Parents, berikut ini empat tips mengasuh anak keras kepala yang bisa Anda coba.


Tetapkan Aturan

Meskipun Anda ingin membiarkan si kecil untuk menjadi dirinya sendiri, Anda tetap harus menetapkan beberapa aturan. Menurut pakar parenting Lorie Anderson, cara termudah untuk menegakkan aturan adalah dengan menetapkan rutinitas sehari-hari. Mereka akan belajar melakukannya sendiri dan jadi lebih mandiri.

Seiring bertambahnya usia anak, libatkan ia dalam diskusi mengenai aturan dan batasan di rumah. Dengan begitu, si kecil tetap bisa memiliki otoritasnya sendiri dengan tetap memahami aturan yang harus ia taati.


Lakukan Pelan-pelan

Terkadang, anak yang terlihat keras kepala belum tentu benar-benar keras kepala. Misalnya, mungkin si kecil sedang merasa kewalahan dalam beradaptasi di lingkungan baru dan belum belajar cara mengatasi emosi tersebut.

Alih-alih menghakiminya, sebaiknya hadapi si kecil dengan pelan-pelan. Tanyakan padanya apa yang ia rasakan, dan dengarkan dengan penuh perhatian. Ini bisa jadi kunci untuk mencari tahu apa yang tersembunyi di balik perilakunya.


Akui Perasaannya

Alih-alih memarahinya, penting bagi Anda untuk mengakui dan memvalidasi perasaan anak yang keras kepala. Bantu ia menemukan solusi dalam setiap permasalahan yang ia alami. Selain itu, latihlah anak untuk menenangkan diri saat emosi.

Untuk anak yang lebih kecil dan belum paham tentang perasaan, Anda bisa bertanya padanya tentang apa yang ia rasakan. Seperti “Apa kamu merasa senang hari ini?” atau “Apakah kamu marah?”. Jika si kecil tak mau menjawabnya, berikan ia waktu untuk memahami perasaannya sendiri.


Berikan ia (Anak) Pilihan

Anak yang keras kepala suka bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Untuk itu, Anda bisa memberikanya kesempatan agar ia bisa memilih otoritasnya sendiri. Meskipun begitu, Anda tetap harus mengarahkan si kecil pada pilihan yang baik.

“Biarkan mereka membuat pilihan yang tidak penting dalam skema besar, seperti apa yang akan dikenakan, warna cangkir apa yang digunakan, atau ayunan mana yang akan digunakan di taman,” jelas Holly Nordenberg, pelatih pengasuhan anak di Madison, Wisconsin.

Beberapa tips berikut beri kemudahan saat mengasuh anak yang berkarakter perfeksionis | trusbertumbuh

trusbertumbuh

 

ilustrasi pengasuhan mom dan anak

Secara bahasa mimin kutip dati kamus KBBI online bahwa arti perfeksionis adalah karakter/orang yang ingin segala-galanya sempurna juga orang yang percaya bahwa kesempurnaan moral dicapai kalau dapat hidup tanpa dosa.

Mengutip Parents, anak yang berjuang untuk kesempurnaan, mudah diterima di lingkungan sosialnya dan terlihat mengagumkan. Namun, sifat perfeksionis juga memiliki sisi negatif yang akan berdampak buruk pada kesehatan mental anak.

Memiliki anak perfeksionis mungkin jadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Di satu sisi, ia cenderung akan menyelesaikan tugas atau aktivitas apa pun semaksimal mungkin dan sebaik yang ia bisa. Namun di sisi lain, saat segala sesuatu tak berjalan sesuai rencana, anak akan merasa sangat kecewa dan menganggap dirinya gagal.

Menurut asisten profesor psikiatri Universitas Washington Kirsten Gilbert, Ph.D., perfeksionisme yang ekstrem merupakan faktor risiko kecemasan, depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan gangguan makan.

“Demikian pula, ketika seorang anak tidak pernah tampil sesuai harapan mereka, tidak mengherankan bahwa mereka mungkin menganggap dirinya gagal, dan itu berpotensi berkontribusi pada gejala depresi atau kecemasan,” jelas dr. Gilbert.

Nah Moms, berikut ini tips pengasuhan bagi anak perfeksionis yang bisa Anda coba sebagaimana dikutip dari Verywell Mind.


Ceritakan tentang Kegagalan Anda

Orang tua tidak harus jadi sempurna di depan anaknya. Tak ada salahnya untuk menceritakan perjuangan dan kegagalan yang pernah Anda alami. Dengan begitu, anak lebih paham bahwa memang tak ada yang sempurna di dunia ini. Hal yang bisa ia lakukan adalah melakukan yang terbaik.


Ajarkan Anak Menghadapi Kegagalan

Kegagalan kerap terasa tidak nyaman. Oleh karena itu, ajari anak cara menghadapi kekecewaan, penolakan, dan kesalahan dengan cara yang sehat. Berbicara dengan teman, menulis di buku harian, atau menggambar bisa menjadi cara untuk mengatasi perasaan negatifnya.


Buat Tujuan yang Realistis

Bicaralah dengan anak tentang tujuan yang ingin ia capai. Jika tujuan ini membutuhkan kesempurnaan, jelaskan tentang bahaya menetapkan tujuan tinggi yang tidak realistis dan bantu mereka menetapkan tujuan yang lebih realistis. Berikan pemahaman pada anak bahwa tidak semua hal bisa ia kendalikan sendiri.


Puji Usahanya, Bukan Hasilnya

Memuji anak atas usahanya dapat membantu si kecil paham bahwa semua yang ia lewati adalah sebuah proses. Kesalahannya mungkin tak dapat dihindari, tapi hal itu juga bisa digunakan sebagai pembelajaran untuk jadi lebih baik.


Jangan Berharap Lebih pada Anak

Setelah menetapkan tujuan yang realistis, biarkan anak melakukannya sesuai dengan cara dan kemampuannya sendiri. Jangan berharap lebih bahwa anak pasti akan berhasil. Kesalahan merupakan hal wajar dalam proses belajar anak.

Mitra Partner

  • Ayah Bunda IdamanMitra Partner
  • Asuh KeluargaMitra Partner
  • Pinter ParentingMitra Partner
  • Mom HebatMitra Partner
  • Dad HebatMitra Partner