Tampilkan postingan dengan label AnakPaud. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AnakPaud. Tampilkan semua postingan

Secara Alamiah Seorang Anak Usia PAUD Merupakan Ilmuwan | trusbertumbuh

trusbertumbuh


Secara Alamiah Seorang Anak Usia PAUD Merupakan Ilmuwan, "Merdekakan" Kreativitas, Daya Kritis Dan Inovasinya

Pada dasarnya secara alamiah atau menurut kodratinya seorang anak merupakan Ilmuwan. Ketika dia bermain dan berkreasi atau berkreativitas hendaknya orangtua tidak serta merta melarang yang akan membunuh daya kreasi seorang anak untuk tertarik dengàn fenomena yang terjadi.

"Ketika anak di dalam kepalanya mulai banyak bertanya tentang sesuatu, misalnya kenapa begini atau kenapa begitu. Atau kemudian sang mencoba membongkar mainan yang dimiliki seyogyanya tidak melarang atau bahkan memarahi. Merdekakan anak sejak usia dini berpikir kreatif,  kritis dan solutif. Dampingi dan arahkan sehingga sang anak dapat belajar serta memahami apa yang sedang dilakukan," ujar mantan Direktur PAUD, Ella Yulaelawati Ph.D yang juga pendiri Yayasan Komunitas Rumah Kreatif dalam Webinar Kelas Orangtua Berbagi ke 9 di Jakarta, Sabtu (29/8).

Menurut Ella, pengenalan STEM/A (Science, Technology, Engineering, Mathematic [and Art] dalam pendidikan bagi anak usia dini amatlah penting sebagai dasar perkembangan anak yang wajib diketahui oleh orang tua, para guru, maupun calon tenaga pendidik lainnya. Dengan meyakini hal tersebut, kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh peserta bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam menstimulasi kecerdasan anak dengan bermain sambil belajar. "Penelitian menunjukan anak yang kerap mendapat sentuhan pendidikan STEAM dalam jenjang pendidikan selanjutnya prestasi akademiknya lebih baik," ujar Ella

Dikatakan, dalam workshop kepada guru yang dilaksanakan di Komunitas Rumah Kreatif  peserta diajak untuk bisa mengembangkan kreativitas dengan memanfaatkan benda-benda terdekat dalam kehidupan mereka. Seperti, botol bekas, minyak goreng, sabun cair, soda kue, dan lain sebagainya. Karya yang berhasil disajikan berupa gunung merapi untuk simulasi kebencanaan, teknologi mainan robot sederhana, kreasi lava lamp sederhana, dan lainnya.

Dijelaskan kegiatan ekperimen sederhana yang disajikan atau dihadirkan  dilakukan dengan harapan agar anak-anak memiliki memori yang menyenangkan saat memasuki dunia sains. Sehingga, kelak mereka bisa mempelajari sains dengan lebih serius dan mengembangkan potensi yang dimiliki seiring dengan bertambahnya usia. Kegiatan ini juga bertujuan agar peserta memiliki kemampuan untuk mendorong anak-anak agar berani mencoba hal-hal baru dan mengembangkan kemampuan komunikasi dengan teman sebaya serta orang yang lebih tua. 

"Selain itu, hal penting selanjutnya yang diharapkan dari kegiatan ini adalah untuk melatih kemampuan anak dalam mengamati sesuatu atau observasi dan melatih kemampuan bertanya. Karena sesungguhnya, saat itulah anak-anak akan belajar tentang banyak hal," paparnya. Eko

Source,
fb.me/paudpedia

Pelatihan Teknik Mendongeng Untuk Orangtua dan Guru PAUD | trusbertumbuh

trusbertumbuh

Dalam program Belajar Dari Rumah (BDR) aktivitas mendongeng merupakan upaya paling efektif yang dapat dilalukan oleh orangtua dan guru ditengah pandemi covid-19 untuk menciptakan kebersamaan dan  membangun hubungan emosional serta rasa aman anak (bonding). 

Demikian dikatakan Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini  dan Pendidikan  Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Provinsi Lampung, Khairullah M.Si dalam siaran persnya terkait kegiatan Workshop (Pelatihan) Teknik Mendongeng untuk Anak Usia Dini yang akan dilaksanakan secara daring di Bandar Lampung, Selasa (13/10). Lebih dari 1000 peserta telah mendaftar kegiatan gratis ini dialamat yang terdapat dalam poster kegiatan.

Menurut dia, sejak dulu dongeng sangat dinanti dan diminati oleh anak-anak usia PAUD hingga anak Sekolah Dasar kelas awal, karena dunia anak adalah dunia bermain dan dunia bercerita (mendongeng). Belajar yang dilakukan dengan atau sambil bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik dengan melakukan koordinasi otot kasar, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial nilai dan sikap hidup.

"Sedangkan melalui dongeng anak akan memuaskan rasa keingintahhuan, sikap ingin meniru dan ingin mencoba melakukan sesuatu," katanya.

Tidak ada anak yang tidak senang mendengarkan dongeng. Entah itu dongeng yang dibacakan atau dongeng yang sudah melekat di benak orang tua. Apalagi dengan cara penyampaian dan improvisasi yang membuat anak tidak merasa digurui atau diperintah. Pesan moral melalui dongeng tidak disampaikan secara gamblang, dogmatis sehingga anak tidak jenuh.

Mendongeng (storytelling) memiliki banyak manfaat. Misalnya, mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak, mengembangkan kemampuan bebicara anak, mengembangkan daya sosialisasi anak dan yang terutama adalah sarana komunikasi anak dengan oangtuanya, atau antara pendidik dengan peserta didiknya. Eko BH

Source,
fb.me/paudpedia