Tampilkan postingan dengan label polaasuhotoriter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label polaasuhotoriter. Tampilkan semua postingan

Dampak pola asuh otoriter pada anak | trusbertumbuh

trusbertumbuh


Anak yang diasuh oleh orang tua yang otoriter
, biasanya tidak akan kesulitan untuk mengikuti aturan.

Namun, anak juga bisa tumbuh menjadi sosok yang agresif dan mudah berkonflik dengan orang lain. Dampak lain dari pola asuh otoriter adalah hilangnya rasa harga diri anak. Sebab, opini atau pendapatnya sering diabaikan, bahkan oleh orang-orang terdekatnya, yaitu keluarga dan orang tua.

Karena aturan kelewat ketat itu juga, banyak anak yang dibesarkan di lingkungan otoriter menjadi pembohong ulung.

Sebab, mereka terbiasa berbohong untuk menghindari hukuman yang keras dari orang tua.

Source,
https://www.sehatq.com

Pengertian Authoritarian parenting (pola asuh otoriter) | trusbertumbuh

trusbertumbuh


Orang tua yang menjalani pola asuh otoriter, memastikan anaknya mengikuti semua aturan ketat dari ayah dan ibunya.

Jika anak gagal mengikuti aturan, hukuman tegas biasanya akan langsung diberikan. Orang tua yang otoriter umumnya tidak akan menjelaskan alasan di balik hukuman atau peraturan yang mereka berikan pada anak. Pola asuh ini digambarkan sebagai orang tua yang mendominasi dan diktator.

Jika anak bertanya “Kenapa saya harus melakukan itu?” maka jawaban seperti “Ya, karena Mama bilang begitu,” biasanya sering terucap.

Ciri lain orang tua yang menjalani pola asuh otoriter adalah:

  1. Memiliki harapan dan ekspektasi tinggi terhadap anaknya
  2. Tidak terlalu responsif terhadap hal-hal yang terjadi pada anak
  3. Tidak memberikan ruang untuk kesalahan anak, tapi di saat yang bersamaan juga tidak membimbing anak melakukan cara yang benar
  4. Berfokus pada status dan hasil
  5. Beranggapan bahwa anak harus menuruti perintah orang tua
  6. Tidak suka jika anak banyak mengajukan pertanyaan.

    Baca Juga : Jenis-jenis parenting

  • Source,
    https://www.sehatq.com/